Kendala Utama berasal dari Penerapan Data Driven Marketing

Terlepas berasal dari beragam faedah yang ditawarkannnya, knowledge driven marketing bukanlah teknik yang mudah untuk diterapkan.

Menurut survei berasal dari Campaign Monitor, 81% marketers berpendapat bahwa menerapkan strategi berbasis knowledge merupakan perihal yang amat rumit.

Berikut lebih dari satu kendala yang umum ditemukan didalam penerapan strategi knowledge driven marketing, beserta solusi penyelesaiannya.

1. Mengumpulkan data

Terlalu banyaknya sumber knowledge yang bisa diakses bisa jadi tambah membingungkan Anda untuk menentukan sumber knowledge mana yang tepat untuk digunakan jasa konten tiktok.

Untuk itu, penting bagi Anda untuk punya pemahaman akan knowledge mana yang paling efisien dan bermanfaat bagi penerapan knowledge driven marketing Anda.

2. Mengakses real-time data

Agar bermanfaat, knowledge yang Anda manfaatkan haruslah knowledge yang paling terkini. Akan lebih baik jikalau knowledge yang Anda punya merupakan knowledge real-time.

 Namun, menarik dan memperbaharui knowledge merupakan proses yang akan mengambil alih waktu.

Untuk itu, Anda perlu punya marketing dashboard spesifik yang memuat kumpulan knowledge berasal dari beragam channel.

Anda termasuk bisa manfaatkan beragam tools marketing analytics yang bisa mengotomasi proses pembaharuan dan visualisasi data.

3. Akses knowledge yang terisolasi

Meskipun telah banyak bisnis yang manfaatkan knowledge didalam proses marketingnya, namun masih sedikit satu diantara mereka yang punya knowledge warehouse terintegrasi untuk penyimpanan data.

Data yang dimiliki biasanya terpisah dan tersebar di tiap-tiap divisi, tim dan departemen. Pengorganisasian knowledge yang tidak terintegrasi akan memperpanjang proses pengumpulan knowledge dan menyebabkan kesulitan didalam meraih knowledge customer yang menyeluruh.

Untuk menanggulangi perihal tersebut, bisnis Anda perlu menentukan prosedur penanganan knowledge yang seragam untuk tiap-tiap divisi, termasuk manfaatkan beragam knowledge processing tools untuk memicu knowledge jadi terintegrasi.